Etosartinya sikap dan persepsi terhadap nilai bekerja. Etos kerja sebagai cara pandang yang diyakini seorang muslim bahwa bekerja merupakan nilai ibadah yang luhur serta manifestasi dari amal saleh sehingga pekerjaannya serius dan ikhlas, tidak asal-asalan. Perintah bekerja beriringan dengan perintah ibadah shalat. Allah berfirman dalam al-Qur'an:
Amalsaleh adalah perbuatan atau sikap yang harus di miliki oleh setiap muslim sebab orang yang amal saleh akan menjadi penghuni surga serta kekal didalamnya. tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik. Ayat Al-Qur'an dan Hadits Tentang Etos Kerja.
Berikutamalan dan doa punya rumah sendiri: Pertama, Seseorang tentu harus bekerja keras, cerdas, dan mencari rejeki yang halal. Selain itu, menabung juga penting dilakukan. Kedua, mintalah rida kepada orangtua, maupun mertua. Karena ridhonya Allah beriringan dengan ridhonya kedua orang tua. Ketiga, lakukanlah Shalat hajat sekaligus baca doanya.
Langsungaja yang ane lakuin setelah solat. 1. baca al-fatiah 3x. 2. Baca Al iklas 3x. 3. Solawat nabi. setelah selesai sebutkan permohonannya, jangan lupa mendoakan nabi dan orang sebelum kita serta orang yang sedang berjihad dijalan Allah SWT.
Penanganankesehatan dan ekonomi harus bisa berjalan beriringan supaya kesejahteraan sosial bisa terselamatkan. Senin, 23 Mei 2022 WIB E-paper Media Indonesia Hari Ini
SKI| Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka rapat kerja teknis (rakernis) gabungan beberapa satuan kerja (satker) di Rupatama Polri, Jakarta Selatan, Selasa (22/3/2022). Dalam arahannya, Sigit pun mengingatkan masing-masing satker untuk selalu bekerja secara beriringan dan bersinergi agar organisasi Polri menjadi lebih baik.
. Kebanyakan orang bermimpi untuk bekerja sesuai dengan hobi mereka. Dengan harapan, mereka bisa menjalani segala tugas dan tanggung jawab dengan senang hati. Namun, tidak semua orang beruntung bisa dibayar atas hobi yang ia miliki. Beberapa orang justru merasa terjebak karena harus mejalani rutinitas di luar apa yang mereka senangi. Tak jarang waktu yang digunakan untuk berjibaku di kantor justru lebih menyita ketimbang untuk mengembangkan apa yang disuka. Menggunakan waktu libur untuk menjalani hobi bahkan mencuri-curi waktu luang di sela kerja kadang juga dilakukan. Dan masa-masa ini yang selalu membuatmu risau kenapa tidak menyerah saja dan mulai dari awal lagi memperjuangkan hobi. Apakah pekerjaan harus selalu berbanding lurus dengan hobi? Rasanya tidak perlu dipaksakan juga. Banyak orang yang bisa sukses menjalani keduanya berbarengan. Beberapa alasan ini akan membuatmu tetap nyaman pergi ngantor sambil menyelami hobi yang berbeda bidang. 1. Mendapat teman lebih banyakBerkumpul dengan orang-orang yang memiliki hobi sama memang menyenangkan. Saling bertukar informasi, pengalaman, bahkan ilmu baru bisa dilakukan. Tanpa harus merogoh dompet dan menguras waktu, bergabung dengan komunitas hobi bisa menjadi pilihan untuk mengasah hobimu secara mereka yang tergabung dalam komunitas hobi berasal dari latar belakang yang beragam. Bergabung dengan komunitas juga bisa menambah jaringan pertemanan. Kamu jadi punya banyak pilihan teman untuk diajak jalan-jalan. Dan siapa yang tahu dari sekian banyak anggota komunitas itu, ada salah satu yang ternyata nyantol sama kamu dan berujung di Kesempatan mencari tambahan penghasilanSelama ini penghasilan utamamu hanyalah dari pekerjaan tetapmu. Namun, tak jarang uangmu malah sudah tandas di tengah bulan. Ingin coba berdagang untuk mencari tambahan, tapi tak yakin dengan kemampuan marketingmu yang tak coba jadikan hobimu sebagai ladang tambahan. Hobi yang dilakoni secara serius bisa juga mendatangkan uang. Kamu bisa ngamen di kafe bagi yang memiliki hobi nyanyi atau mengirimkan tulisan atau hasil jepretanmu pada media. Biasanya mereka juga memberikan honor bagi pekerja lepas. Dengan ini kamu juga akan lebih semangat menekuni Produktifitas bertambahSebagai pegawai, rutinitas di kantor yang melelahkan akan membuatmu memilih langsung tidur saat tiba di rumah. Bermalas-malasan saat libur datang juga menjadi pilihanmu sebagai balas dendam letihmu selama seminggu. Namun, kelamaan kebiasaan ini tidak baik juga. Masih banyak hal yang bisa dilakukan dibanding leyeh-leyeh di kasur hobi akan menjadikanmu lebih bersemangat sepulang kerja. Karena itu saatnya kamu berselancar di dunia maya mencari referensi hobimu atau sekadar mengobrol di grup media sosial komunitas. Di akhir pekan, saatnya mengeksekusi segala ide yang sudah terkumpul. Seharian di kamar pun tak masalah kalau ternyata bisa menyelesaikan 3 karya DIYmu kan. Atau berkumpul bersama band-mu untuk menyelesaikan lagu ciptaanmu. 4. Menghindari kejenuhanKejenuhan bisa datang karena keberulangan aktivitas setiap harinya. Apalagi bagi kamu yang memiliki tipa pekerjaan statis yang hanya mengutak-atik satu hal saja. Namun, siapa bilang menjadikan hobi sebagai pekerjaan akan selalu menyenangkan. Rasa jenuh dengan kegiatan yang itu-itu saja tetap akan membuat hobi sebagai sampingan pekerjaan membuatmu memiliki pilihan kegiatan yang lebih variatif. Hobi yang dilakukan pada akhir pekan bisa menjadi stimulan yang baik untuk mengawali pekerjaan di hari Senin. 5. Lebih banyak ilmu dan pengalaman yang didapatMenggali ilmu tidak berhenti dengan ritual wisuda kan? Atau hanya karena saat ini pekerjaanmu sebagai guru, maka bukan berarti apa yang kamu baca hanya sekadar berita tentang belajar akan dimiliki kalau kita menyukai apa yang kita pelajari. Maka mempelajari segala yang berhubungan dengan hobi pastinya lebih membuatmu bergairah. Dengan ini, kamu akan punya pengetahuan di samping apa yang kamu geluti setiap harinya. Belum lagi berbagai pengalaman yang sudah kamu alami. Hal ini pasti menjadi bekal yang berarti bagi kehidupanmu kelak. Siapa yang tahu hobimu bisa berkembang dan jadi penghasilan utamamu justru saat kamu memasuki masa-masa pensiun. Semua cerita ini juga bisa menjadi dongeng yang menarik bagi anak cucu kita kelak. Menjadi orang tua dengan segudang pengalaman tentunya akan membuat anak lebih Menjalani pekerjaan di luar hobimu tidak selamanya buruk. Bahkan malah mendatangkan beberapa keuntungan tanpa kita sadari sebelumnya. Selama kita bisa mengatur diri dan waktu yang kita miliki dengan baik, tak perlu risau untuk menjalani keduanya. Fokus pada pekerjaan selama di kantor dan di luar itu, kamu masih bisa melakukan hobimu dengan leluasa. Dan yang pasti tetap ingat untuk selalu menjaga tubuhmu tetap prima. Jangan memaksakan kalau badanmu sudah mulai protes ya. Intinya, lakukanlah apa yang membuatmu tetap bahagia. Dan jangan lupa selalu ucapkan terima kasih pada Tuhan atas bakat dan kemampuan yang kamu miliki saat ini. Selamat berbahagia dan jangan lupa bersyukur setiap harinya. “ “Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.” ”
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID R2NWt5k2aWS23XuidYseMebxLXSlF2cZ3wKXT7gUM6oyFhcjlM7FGw==
Ilustrasi orang yang sedang bekerja. Foto pixabaySetiap kegiatan yang kita lakukan hendaknya selalu diiringi dengan doa. Ini dilakukan supaya keberkahan Allah SWT senantiasa menyertai kita. Salah satu kegiatan yang tidak pernah terlewatkan dalam kehidupan sehari-hari adalah bekerja. Setiap umat Muslim perlu mengetahui adab dan doa dalam bekerja. Berikut bacaan doa dan adab dalam bekerja menurut ajaran Sebelum Bekerja dan AdabnyaDalam Islam, bekerja adalah salah satu bentuk ibadah. Untuk itu, ada baiknya sebelum bekerja diawali dengan doa agar rezeki yang diperoleh semakin إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ وَعَطَائِكَ رِزْقًا طَيِّبًا مٌبَارَكًا، اَللَّهُمَّ إِنَّكَ أَمَرْتَ بِالدُّعَاءِ وَقَضَيْتَ عَلَىَّ نَفْسَكَ بِالْاِسْتِجَابَةِ وَأَنْتَ لَا تٌخْلِفٌ وَعْدَكَ وَلَا تٌكَذِّبُ عَهْدَكَ اَللَّهُم مَا أَحْبَبْتَ مِنْ خَيْرٍ فَحَبِّبْهٌ إِلَيْنَا وَيَسِّرْهُ لَنَا وَمَا كَرَهْتَ مِنْ شَئْ ٍفَكَرِهْهُ إِلَيْنَا وَجَنِّبْنَاهُ وَلَا تُنْزِعْ عَنَّا الْإِسْلَامَ بَعْدَ إِذْ أَعْطَيْتَنَاAllahumma innii as'aluka min fadhlika wa athaa'ika rizkan thayyiban mubaarakan. Allahumma innaka amarta bid du'aa'i wa qadhaita alayya nafsaka bil istijaabah wa anta laa tukhlifu wa'daka wa laa tukadzzibu ahdaka. Allahumma ma ahbabta min khairin fa habbibhu ilaina wa yassirhu lanaa wa maa karahta min syaiin fa karihhu ilaina, wa jannibnaahu wa laa tunzi' annal islaam ba'da iz a' "Ya Allah, sesungguhnya aku meminta dari keutamaanmu dan pemberianmu, rizki yang baik lagi berkah. Ya Allah sesungguhnya engkau memerintahkan untuk berdoa dan memutuskan atasku pengabulan doa, dan engkau Zat Yang tidak melanggar janji dan tidak mendustainya. Ya Allah, tidak ada kebaikan yang engkau sukai, kecuali Engkau jadikanlah kami mencintai kebaikan tersebut dan mudahkanlah kami mendapatkannya. Dan tidak ada sesuatu yang Engkau benci kecuali Engkau jadikan kami benci terhadap sesuatu tersebut dan jauhkanlah kami darinya. Dan janganlah Engkau cabut dari kami keislaman kami setelah Engkau berikan.”Ilustrasi orang yang sedang bekerja. Foto pixabayاَللّهُمَّ ارْزُقْنِيْ رِزْقًا حَلاَلاً طَيِّباً, وَاسْتَعْمِلْنِيْ طَيِّباً. اَللّهُمَّ اجْعَلْ اَوْسَعَ رِزْقِكَ عَلَيَّ عِنْدَ كِبَرِ سِنِّيْ وَانْقِطَاعِ عُمْرِيْ. اَللّهُمَّ اكْفِنِيْ بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ, وَاَغِْننِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ. اَللّهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ رِزْقًا وَاسِعًا نَافِعًا. اَللّهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ نَعِيْمًا مُقِيْمًا, اَلَّذِيْ لاَ يَحُوْلُ وَلاَ يَزُوْلُ Alloohummarzuqnii rizqon halaalan thoyyibaa, wasta'milnii thayyibaa. Alloohummaj'al ausa'a rizqika'alayya'inda kibari sinnii wanqithoo'i'umrii. Alloohummakfinii bihalaalika'an haraamika. wa aghninii bifadhlika'amman siwaaka. Alloohumma in nii as-aluka rizqon waasi'an naafi'an. Alloohumma innii as-alukan na'iimaan muqiiman, alladzii laa yahuulu wa laa yazuulu."Artinya "Ya Allah, berilah padaku rezki yang halal dan baik, serta pakaikanlah padaku segala perbuatan yang baik. Ya Tuhanku, jadikanlah oleh-Mu rezekiku itu paling luas ketika tuaku dan ketika lemahku. Ya Allah, cukupkanlah bagiku segala rezki-Mu yang halal daripada yang haram dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu dari yang lainnya. Ya Allah, aku mohonkan pada-Mu rezeki yang luas dan berguna. Ya Allah, aku mohonkan pada-Mu ni'mat yang kekal yang tidak putus-putus dan tidak akan hilang."Ada beberapa adab yang harus diperhatikan umat Islam dalam bekerja. Adapun adab tersebut adalah sebagai berikutDiniatkan ikhlas karena Allah SWT lillahi ta’alaBekerja dengan tekun dan sungguh-sungguh itqonMengutamakan kejujuran dan amanah dalam bekerjaMemahami dan menerapkan etika sebagai seorang MuslimTetap memegang teguh prinsip-prinsip syariahMenjaga ukhuwah islamiyah
loading...Sebelum memulai aktivitas ke luar rumah, ada beberapa amalan yang bisa dilakukan kaum muslim agar mendapat pahala luar biasa dari Allah Subhanahu wa taala. Foto ilustrasi/ist Ketika memulai aktivitas pagi, setelah shalat subuh kita biasanya langsung bergegas untuk pergi bekerja. Padahal ada amalan yang bila dilakukan oleh muslim dan muslimah akan mendapatkan pahala amal yang luar biasa dari Allah Ta'ala. Seperti yang Allah Ta'ala firmankanمَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman , maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." QS an-Nahl 97 Baca Juga Untuk itu,sebelum memulai aktivitas ke luar rumah, ada beberapa amalan yang bisa dilakukan kaum muslim agar mendapat pahala ini. Dikutip dari buku "Ensiklopedi Amalan Muslim" yang diterjemahkan dari kitab 'Amalul Muslim fii al-Yaumi wa al-Lailah' karya Syaikh Asyraf bin Abdul Masqud, dijelaskan ada tiga amalan yang hendaknya dilakukan kaum muslim bila hendak keluar untuk bekerja, yakni 1. Berwudhu sebelum beraktivitasPada saat akan beraktifitas bekerja, sudah barang tentu kita akan bertemu dengan orang lain. Hal yang cukup penting dilakukan sebelum beraktifitas adalah berwudhulah terlebih itu sunnahnya dilakukan di rumah, karena hal itu cukup mudah dilakukan daripada di masjid. Apabila kita mendengar azan, maka akan mudah sekali masuk ke masjid dan melaksanakan shalat sunnah. Kita juga akan mendapatkan keutamaan salat di masjid, itu yang pertama. Juga akan mendapatkan keutamaan awal waktu, ini nomor kedua, dan ketiganya akan mendapatkan keutamaan shalat Melaksanakan shalat DhuhaApabila telah berwudhu lalu setelah itu melanjutkan dengan shalat dua rakaat setelah wudhu, maka waktu itu merupakan waktu shalat yang dianjurkan. Banyak hadis yang mendorong kita untuk melaksanakannya, di antaranya;Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu "Kekasihku Rasulullah SAW berwasiat kepadaku dengan tiga perkara; dengan puasa tiga hari pada setiap bulan, dengan shalat dhuha dua rakaat, dan dengan salat witir sebelum tidur."Beberapa ulama salaf banyak yang telah meriwayatkan tentang salat Dhuha ini. Soal jumlah rakaat shalat Dhuha bebas melakukan berapa banyak rakaat yang shalat Dhuha, biasanya setelah terbit matahari dan tingginya kira-kira satu tombak sampai tergelincir. Yang paling utama adalah seperempat siang sekitar jam 9 pagi, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis terdahulu yang berkata ,"Shalatnya orang-orang yang bertaubat adalah ketika hari mulai panas."3. Meng-qadha shalat malam pada waktu siang hari bagi orang yang luput dari shalat malamDari Aisyah Radhiyallahu'anha berkata "Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam jika menyukai shalat sunnah, maka ia melakukannya terus menerus, ketika ia ketiduran atau karena sakit sehingga beliau tidak bisa salat malam, maka beliau shalat dua belas rakaat pada siang harinya."Waktu untuk meng-qadha-nya itu dari waktu shalat subuh sampai sebelum waktu salat Umar bin Khattab radhiyallahu'anhu bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Siapa saja yang ketiduran salat malam atau luput dari membaca Al-Qur'an, maka bacalah di waktu salat subuh sampai salat dzuhur, maka ia akan dicatat, seolah-olah ia membacanya pada malam hari."Dalam Nailul Authar disebutkan, hadis tersebut merupakan dalil diisyaratkan untuk melakukan shalat malam, dan juga pensyara'an pelaksanaan ketika luput karena tertidur atau karena udzur. Bahwasannya yang mengerjakan shalat ini pada waktu di antara salat subuh sampai shhalat dzuhur adalah orang yang melakukannya ketika yang dimaksud di sini adalah" wirid dari Al-Qur'an, dan dikatakan yang dimaksud bukanlah yang siapkan dari shalat malam. Baca Juga Wallahu A'lam wid
—Niat menjadi hal yang penting dalam setiap langkah seorang mukmin. Dalam setiap aktivitasnya, seorang mukmin wajib mengorientasikan niatnya kepada Allah SWT. Sebab hanya Allah yang dapat memberikan balasan kebaikan dari setiap amal yang dikerjakan. Menurut Habib Novel Alaydrus di antara amal yang dikerjakan seorang mukmin dengan tujuan karena Allah adalah ketika seorang mukmin mengerjakan amal tersebut berharap mendapatkan ridha Allah, mendapatkan cinta Rasulullah SAW, berharap surga dan juga selamat dari siksa api neraka. Karenanya meluruskan niat harus dilakukan seorang mukmin dalam setiap perbuatan, termasuk dalam bekerja. Habib Novel menjelaskan dalam bekerja seorang mukmin harus berniat untuk ibadah karena Allah. Seorang mukmin yang dalam bekerja berniat semata-mata karena Allah, mencari pahala dan sarana mendatangkan rezeki dari Allah akan hidup jauh lebih berkah, bahagia, dan tenang. Pimpinan Majelis Ar Raudhah itu menurutkan orang seperti tersebut hanya akan berharap balasan rezeki dan pahala dari Allah. “Kalau cari pahala dari Allah, kerja sebagai sarana mendatangkan rezeki dari Allah, gaji tak cair kamu akan tenang-tenang saja. Sekarang akidah kita rusak, kita merasa bahwa rezeki itu karena usaha dan kerja kita. Rezeki itu mutlak urusan Allah, ketika sudah berusaha sudah berjuang hasilnya terserah Allah jangan batasi rezekimu dengan angka yang diberikan perusahaan. Kalau sudah bekerja, yakin Allah ngasih. Caranya terserah Allah. Karena itu niat mukmin harus kuat,” tutur Habib Novel saat mengisi kajian di Masjid Raya Bintaro Jaya, sebagaimana dikutip dari Harian Republika. Menurut Habib Novel banyak orang yang berkeyakinan rezeki yang diperoleh karena sebab hasil usahanya sendiri. Sementara mengesampingkan iman yakni bahwa hanya Allah lah yang memberikan rezeki. Karenanya menurut Habib Novel orang yang tidak mengutamakan Allah dalam niatnya bekerja akan mengalami kekecewaan bahkan depresi saat mendapati upah yang diperoleh dari tempatnya bekerja tidak sesuai dengan harapannya. Bahkan kendati memperoleh materi berlimpah, menurut Habib Novel orang tersebut akan tetap merasa kurang dan susah dalam hidupnya karena tidak menggantungkan segala sesuatu pada Allah SWT. Sebalikanya orang yang meniatkan segala amal karena Allah akan dicukupi keberkahan. Bahkan dalam bekerja, orang tersebut sudah sangat merasa beruntung sebelum memperoleh upah materi, sebab menyadari bahwa setiap pekerjaan yang digelutinya untuk memberi nafkah keluarga merupakan ibadah berniali pahala sekaligus penghapus dosa. “Sehingga berangakat itu tidak berpikir angka, yang dipikir itu langkahku dapat pahala, langkahku menghapus dosa, langkahku menuju surga,” katanya. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari jalur Umar bin Khattab RA عَنْ أَمِيرِ المُؤمِنينَ أَبي حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ رَضيَ اللهُ عنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَِى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا، أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ “Setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang mendapatkan apa yang di dia maksudkan. Siapa yang hijrah karena Allah dan Rasulnya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasulnya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya maka hijrahnya karena yang dia tuju itu. HR Bukhari dan Muslim. Hadits tersebut menerangkan bagaimana pentingnya mengorientasikan niat karena Allah termasuk dalam hal bekerja. Meniatkan bekerja hanya untuk memperoleh upah atau gaji semata maka yang diperoleh hanya sebatas materi. Namun ketika pekerjaan tersebut diniatkan untuk mencari ridho Allah, maka Allah pun akan memberikan kemudahan dan mencukupi segala kebutuhan orang tersebut. Selain itu orang yang memiliki tujuan Allah dalam pekerjaannya tak akan merasa khawatir kehilangan jabatan, berkurangnya penghasilan atau upah. Sebab menurut Habib Novel dalam hatinya sudah dipenuhi dengan kenikmatan dan rasa syukur kepada Allah. Sebab itu, Habib Novel pun mengajak jamaah untuk kembali merenung, mengoreksi niat dalam bekerja. “Yang membuat orang itu disebut miskin kalau dia butuh kepada selain Allah, kalau sudah tidak butuh selain pada Allah maka dia kaya. Allah itu Mahapemurah, yang penting menunjukkan kita butuh kepada Allah. Sementara kita menunjukan bahwa kita tak butuh sama Allah, merasa mampu dengan usaha kita, maka Allah buat pusing sejadi-jadinya,” katanya. sumber Harian RepublikaBACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
bekerja harus selalu beriringan dengan amalan