StandarOperasional Prosedur dapat memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai terkait.Standar yang telah dibuat tersebuat dapat melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya dan untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi. standaroperasional prosedur (sop) pelayanan publik. no: kode dokumen: nama dokumen: lampiran: 1: penutupan praktek kerja lapangan siswa smk negeri 3 tuban: 307: pa tuban patut bangga analis kepegawaian raih predikat terbaik pertama dalam bimtek pengelolaan kepegawaan di lingkungan pengadilan tinggi agama surabaya. 231: 2021-06-30: Kajitoleransi klien selama prosedur. Pengertian : Pernapasan dengan menggunakan pengembangan diafragma selama insprirasi terkontrol. 1. Latihan ini mula-mula diajarkan dalam posisi telentang, dan kemudian dipraktikkan saat klien duduk dan berdiri. 2. Atur posisi pasien dalam posisi terlentang. 3. Salahsatu pedoman dan rujukan tersebut adalah adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang harus dipedomani oleh setiap satuan kerja disaat pelaksanaan ujian semster. SOP pelaksanaan ujian semester telah direvisi satu kali yaitu pada bagian pergantian struktur organisasi Unisda Lamongan. SOP ini terkait dengan standar mamatliputo67menerbitkan STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR pada 2021-09-17. Bacalah versi online STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR tersebut. Prosedur 1. Di setiap depan ruang kelas dan kantor terdapat sanitasi tempat cuci tangan dengan air mengalir berserta sabun tangan (hand shoap); Program kerja SMA Negeri 1 Tibawa Tahun Pelajaran berdasarkanstandar operasional prosedur (sop) pada radiografer di rumah sakit x jakarta utara tahun 2018 skripsi aditya permadi 031521001 program studi keselamatan dan kesehatan kerja sekolah tinggi ilmu kesehatan binawan jakarta 2018 . analisis kesesuaian penggunaan alat pelindung diri program studi keselamatan dan kesehatan kerja (k3) di . K3 Bekerja Di Ketinggian Bekerja di ketinggian memiliki resiko tinggi yang menimbulkan terjadinya bahaya disekitar Kita dan menjadi salah satu penyebab terbesar kematian dan luka berat, tetapi hingga saat ini masih banyak pekerja dan pengusaha yang kurang peduli dengan keselamatan diri mereka saat bekerja padahal bahaya selalu mengintai mereka setiap saat. Pengertian Bekerja Diketinggian Menurut OHSA Standar Melakukan pekerjaan atau kegiatan yang lokasinya setinggi 6 feet 1,8 meter atau lebih Menurut Permenaker No. 09 Thn 2016 Kegiatan atau aktifitas pekerjaan yang dilakukan oleh Tenaga Kerja pada Tempat Kerja dipermukaan tanah atau perairan yang terdapat perbedaan ketinggian dan memiliki potensi jatuh yang menyebabkan Tenaga Kerja atau orang lain yang berada di Tempat Kerja cedera atau meninggal dunia atau menyebabkan kerusakan harta benda Bekerja pada ketinggian dapat diartikan Kegiatan atau aktifitas pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja pada tempat kerja yang terdapat perbedaan ketinggian dan memiliki potensi jatuh yang menyebabkan tenaga kerja atau orang lain cidera atau kematian dan menimbulkan kerugian. Dasar Hukum Undang-undang Nomor I Tahun 1970 Pasal 2 Ayat 2 Huruf i Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian di atas permukaan tanah atau perairan; Pasal 4 Mencegah dan mengurangi kecelakaan;Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya; Permenakertrans Thn 2010 Pasal 2 Pengusaha wajib menyediakan APD bagi pekerja/buruh di tempat harus sesuai SNI atau standar yang wajib diberikan oleh pengusaha secara cuma-cuma Pasal 3 Ayat 1 pelindung kepala;pelindung mata dan muka;pelindung telinga;pelindung pernapasan beserta perlengkapannya;pelindung tangan; dan/ataupelindung kaki. 3. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 9 Thn 2016 Pasal 2 Pengusaha dan/atau Pengurus wajib Menerapkan K3 dalam bekerja pada ketinggian. Prosedur Kerja aman dalam bekerja di ketinggian. Prosedur atau SOP Merupakan runtutan atau langkah-langkah yang harus diketahui dan dilakukan jika harus bekerja pada tempat kerja yang memiliki potensi bahaya jatuh, agar terhindar dari kecelakaan kerja meliputi Teknik dan cara perlindungan jatuhCara pengelolaan peralatanTeknik dan cara melakukan pengawasan pekerjaanPengamanan tempat kerjaKesiapsiagaan dan tanggap darurat Peralatan yang diperlukan dalam bekerja pada ketinggian Perangkat Pencegah JatuhPerangkat pencegah jatuh kolektif Suatu rangkaian peralatan untuk mencegah tenaga kerja secara kolektif memasuki wilayah berpotensi jatuh agar terhindar dari kecelakaan dan kerugian finansial Dan harus memenuhi persyaratan Dinding, tembok pembatas atau pagar pengaman memiliki tinggi minimal 950 milimeterPagar pengaman harus mampu menahan beban 0,9 kilonewtonCelah pagar memiliki jarak vertikal maksimal 470 milimeterTersedia pengaman lantai pencegah benda jatuh toe board cukup dan memadaiPerangkat pencegah jatuh perorangan Perangkat pencegah jatuh perorangan Suatu rangkaian peralatan untuk mencegah tenaga kerja secara perorangan memasuki wilayah berpotensi jatuh agar terhindar dari kecelakaan dan kerugian finansial Perangkat pencegah jatuh perorangan sedikitnya terdiri dari Sabuk Tubuh Full Body Harness Tali pembatas gerak work restraint Perangkat Penahan JatuhPerangkat Penahan Jatuh kolektif Perangkat Penahan Jatuh kolektif harus memenuhi persyaratan dipasang secara aman ke semua Angkur yang diperlukan; danmampu menahan beban minimal 15 lima belas kilonewton dan tidak mencederai Tenaga Kerja yang Penahan Jatuh Perorangan Perangkat Penahan Jatuh perorangan terdiri atasbergerak vertikal;bergerak horizontal;tali ganda dengan pengait dan peredam kejut;terpandu; danulur tarik otomatis. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam bekerja Di ketinggian. Dalam pekerjaan diketinggian atau pekerjaan yang dilakukan pada ketinggian lebih dari meter dari lantai kerja atau pada area yang berpotensi jatuh dari ketinggian lebih dari meter Pastikan Surat Ijin Kerja untuk bekerja di ketinggian telah dikeluarkan oleh pemilik otoritas;Pekerja telah diberi induksi serta telah dilakukan Risk Assesment;Pastikan bahwa kondisi fisik pekerja sehat lakukan pengecekan fisik sebelum pekerja melakukan pekerjaan diketinggian;Area di bawah pekerjaan di ketinggian harus diberi tanda keselamatan /spanduk rambu “Ada Pekerjaan di Atas” dan pasang barikade sekitar lokasi;Pelajari dan pahami serta memakai sistem perlindungan jatuh dengan menggunakan alat pelindung diri yang tepat atau alat pelindung diri yang disyaratkan safety helmet, safety body harnesss, safety shoes / sepatu kerja dll;Sebelum Anda memulai pekerjaan di ketinggian, pastikan APD yang digunakan dalam kondisi baikAlat pelindung kerja carmantel/ rope, slide chuck, carabiner,safety net, lifeline pipa atau wire rope / sling dll sudah disiapkan dan dipakai;Alat pelindung diri yang disyaratkan harus dicantolkan atau dipasang pada titik kait yang sudah disediakan;Jika menggunakan tangga, lakukan pemeriksaan sebelumnya dan pakailah tangga yang memenuhi syarat keselamatan kerja dengan menggunakan Ladder Inspection Tag;Jika menggunakan scaffolding, lakukan pemeriksaan dan pakailah scaffolding yang memenuhi syarat keselamatan kerja dan ber Tagging layak pakai;Peralatan yang akan dibawa harus disimpan/diletakkan pada tempat yang aman dari bahaya jatuh;Bila ada pekerjaan panas/api di kerja ketinggian, ijin kerja keperjaan panas harus dipenuhi;Pastikan agar semua material yang digunakan pada saat pekerjaan di ketinggian aman dan tidak menyebabkan kemungkinan terjatuh ke permukaan;Jika melihat benda jatuh, atau material yang dikerjakan jatuh, agar segera berteriak untuk mengingatkan orang yang dibawah ntuk menghindar;Persiapkan SOP keadaan darurat seperti terjatuh dari ketinggian atau ada orang tertimpa benda jatuh. sumber 5 Persyaratan Bekerja di Ketinggian yang Aman Sesuai Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Tahun 2016 Apakah cara Anda bekerja di ketinggian sudah aman? Data mencatat pada tahun 2018 terdapat peningkatan kasus kecelakaan kerja sebanyak 40% dan salah satu yang mendominasi adalah kecelakaan kerja akibat terjatuh di ketinggian, termasuk kegiatan konstruksi maupun perawatan gedung. Sejatinya, standar bekerja di ketinggian sudah diatur sebagaimana Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja K3 Bekerja di Ketinggian. Dalam peraturan tersebut, telah dijelaskan pengerian dan juga persyaratan standar K3 di ketinggian. Seperti apakah itu? Mari kita bahas. Menurut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja K3 Bekerja di Ketinggian bab 1 Pasal 1 ayat 2, "Bekerja pada Ketinnggian adalah kegiatan atau aktivitas pekerjaan yang dilakukan oleh Tenaga Kerja pada Tempat Kerja di permukaan tanah atau perairan yang terdapat perbedaan ketinggian dan memiliki potensi jatuh yang menyebabkan Tenaga Kerja atau orang lain yang berada di Tempat Kerja cedera atau meninggal dunia atau menyebabkan kerusakan harta benda." Dengan kata lain apabila tempat kerja Anda memiliki jarak yang tinggi dari tanah yang Anda pijak atau berada di kedalaman tertetu di bawah tanah atau air, kegiatan yang Anda lakukan bisa termasuk dalam kegiatan bekerja di ketinggian. Berdasarkan medan pekerjaannya yang tidak umum, bekerja di ketinggian juga menyimpan potensi bahaya dan penyakit yang tidak main-main. Maka dari itu, dalam setiap upaya bekerja di ketinggian, perusahaan diwajibkan untuk mampu mengimplementasikan 5 prosedur utama bekerja dengan aman di ketinggian. Apa saja itu? Perencanaan Sebelum mengizinkan pekerja untuk bekerja di ketinggian, perusahaan harus memiliki konsentrasi yang serius terhadap tahap perencanaan. Yang dimaksdu tahapan ini adalah seluruh bentuk perencanaan terhadap keamanan dan keselamatan pekerja nantinya selama mereka bekerja di ketinggian seperti faktor ergonomi selama bekerja, menyediakan penanggung jawab dan pengawas selama bekerja, memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan benar-benar tidak bisa dilakukan di lantai dasar dan harus diketinggian, merumuskan langkah-langkah pencegahan kecelakaan kerja dan sebagainya. Diharapkan dengan adanya perencanaan yang matang, potensi munculnya risiko akibat terjatuh dari ketinggian bisa dihindari hingga tidak memakan korban sama sekali. Prosedur Kerja Prosedur selanjutnya yang harus dipenuhi adalah bagaimana perusahaan membuat prosedur kerja yang ideal bagi pekerja selama melakukan pekerjaan di ketinggian. Prosedur kerja ini secara umum dapat meliputi Teknik dan cara perlindungan jatuh. Cara pengelolaan peralatan. Teknik dan cara melakukan pengawasan pekerjaan. Pengamanan Tempat Kerja. Kesiapsiagaan dan tanggap darurat. Selain itu, perusahaan juga harus membuat prosedur kerja dengan mendefinisikan daerah berbahaya seperti pembagian antara wilayah berbahaya, wilayah waspada, dan wilayah yang aman. Pastikan seluruh prosedur yang dibuat telah tersosialisasikan kepada seluruh pekerja sehingga pekerja dapat mengikuti instruksinya dan bekerja secara aman. Teknis Bekerja Aman Setelah perencanaan dan prosedur kerja, Permen Kemenakertrans No. 9 Tahun 2016 ini juga mengatur teknis bekerja yang aman. Setidaknya ada 5 teknik bekerja yang aman sesuai dengan yang disebutkan di ayat 1 yaitu Bekerja pada Lantai Kerja Tetap. Bekerja pada Lantai Kerja Sementara. Bergerak secara vertikal atau horizontal menuju atau meninggalkan lantai kerja. Bekerja pada posisi miring. Bekerja dengan akses tali. Dari masing-masing teknik tersebut terdapat penjelasan dan saran untuk dalam pengimplementasiannya seperti pemasangan dinding, penggunaan tali, dan lain sebagainya yang akan kita bahas di tulisan selanjutnya. APD, Perangkat Pelindung Jatuh, dan Angkur Karena memikul risiko yang cukup besar, setiap pekerja di ketinggian wajib dilengkapi dengan alat pelindung diri atau APD. Apa saja jenis APD yang dibutuhkan juga akan sangat tergantung dari detail pekerjaan yang dijalani, apakah untuk gedung, bekerja di atas kontainer, penggunaan crane, dan lain-lain. Namun setidaknya ada 3+3 alat yang tidak boleh dilewatkan untuk setiap jenis pekerjaan di ketinggian, alat-alat tersebut antara lain Sabuk/Tali Keselamatan Helm Keselamatan Sepatu Keselamatan Kacamata Keselamatan Sarung Tangan Masker Tenaga Kerja Persyaratan terakhir yang diatur Permen Kemenakertrans No. 9 Tahun 2016 tentang Bekerja di Ketinggian adalah standar pekerja yang diizinkan untuk bekerja di ketinggian. Bekerja di ketinggian tidak bisa melibatkan pekerja secara asal. Para pekerja yang akan bekerja di ketinggian wajib memiliki skill atau kemampuan dalam menggunakan alat-alat kerja dan juga pengetahuan serta kesadaran untuk bekerja secara aman bagi dirinya dan orang-orang di sekitar. Dengan kata lain, pekerja di ketinggian wajib orang yang kompeten dan berwenang karena mengerti bidang K3 di Ketinggian. Untuk bisa menjadi kompeten dan berwenang, orang-orang yang ingin bekerja di ketinggian haruslah mampu membuktikan kompetensi mereka melalui sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh lembaga berwenang seperti GoSafe Academy yang bekerja sama dengan Kemnaker. Ya, Anda bisa mengikuti Training Bekerja di Ketinggian bersama GoSafe Academy dan mendapatkan sertifikat valid sebagai bukti kompetensi Anda. Itulah 5 persyaratan bekerja di ketinggian. Pastikan Anda dan perusahaan menerapkan semuanya agar tidak melawan hukum dan memberikan kepastian keamanan pada seluruh pekerja sebagai hak dasar pekerja. Jika Anda ingin mengetahui lebih mendalam seputar Bekerja di Ketinggian, Anda dapat mengikuti Public Training dan Virtual Training Teknisi dan Ahli K3 Bekerja di Ketinggian. Ingin lebih eksklusif? Daftar langsung untuk In-House Training dan tentukan jadwal sendiri! Hubungi kami di nomor WhatsApp 0812-9826-2727 atau klik di sini. Memahami cara membuat standar operasional prosedur atau SOP adalah pengetahuan yang wajib dipahami setiap orang. Pasalnya, standar operasional prosedur merupakan acuan untuk melakukan tanggung jawab tertentu. Adanya SOP membuat setiap pekerjaan lebih efektif, efisien, terarah, memiliki visi dan misi yang jelas, prosedur yang ringkas, dan cepat. Hal ini pun membantu seluruh kegiatan pekerjaan menjadi lebih mudah dan rapi. Cara membuatnya sangat bergantung pada jenis bidang pekerjaan yang memerlukan SOP tersebut. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasan lengkapnya dalam uraian berikut. Cara Membuat Standar Operasional Prosedur Cara membuat standar operasional prosedur Pexels Membuat standar operasional prosedur cukup mudah jika sudah terbiasa tersusun rapi dan bekerja dengan efektif. Berikut ini langkah-langkah yang wajib dilakukan. 1. Ketahui Tujuan Suatu Tindakan Cara membuat standar operasional prosedur yang pertama adalah setiap orang wajib mengetahui tujuan suatu tindakan. Tujuan menjadi hal yang wajib dicapai dalam setiap tindakan, sehingga mendukung terwujudnya tujuan lain. Contohnya, sebuah perusahaan wajib memiliki sistem administrasi yang rapi. Oleh sebab itu, standar operasional prosedur seorang sekretaris adalah untuk menjadikan seluruh administrasi rapi dan sistem yang baik. Seorang sekretaris wajib melakukan standar operasional prosedur berupa pemmembuatan surat, penomoran surat, penyimpanan surat, hingga pengiriman surat. Hal ini bertujuan jika dikemudian hari seseorang memerlukan surat tertentu, sekretaris pun dapat menyediakannya dengan mudah karena memiliki sistem administrasi yang rapi. 2. Tentukan Format Cara membuat standar operasional prosedur yang berikutnya adalah dengan menggunakan format tertentu. Format dalam standar operasional prosedur dapat berupa format yang sederhana, detail, maupun lainnya sesuai dengan bidang pekerjaan yang sedang dilakukan. Format standar operasional prosedur yang sederhana cocok untuk pekerjaan yang memiliki tujuan sederhana dan langkah yang tidak terlalu rumit. Sementara itu, format standar operasional prosedur yang detail dan terarah perlu dipilih untuk pekerjaan yang memiliki efek samping tertentu jika tidak terarah dan justru merugikan perusahaan. 3. Peroleh Masukan dari Pihak Lain Setelah selesai menyusun standar operasional prosedur, cara membuat standar operasional prosedur berikutnya yakni mengonsultasikannya. Minta pendapat pihak lain untuk memmembuat standar operasional prosedur lebih efektif, efisien, da tepat sasaran. 4. Pastikan Pihak yang Melaksanakan SOP Memahaminya Cara membuat standar operasional prosedur berikutnya adalah perhatikan pihak yang melakukannya. Pastikan pihak-pihak yang akan menggunakan standar operasional prosedur itu nantinya mengerti dengan mudah. Pastikan juga standar operasional prosedur disampaikan dalam bahasa yang singkat, jelas, padat. Tujuan utama pemberitahuan ini adalah setiap orang yang terlibat mengetahui fungsi, peran, wewenang, tugas, dan tanggung jawabnya. Cara membuat standar operasional prosedur Pexels 5. Pastikan Tidak Bertentangan dengan SOP Lain Cara membuat standar operasional prosedur yang berikutnya, adalah memastikan SOP yang dibuat tidak bertentangan dengan yang lain. Hal ini penting agar setiap standar operasional prosedur dapat berjalan dengan baik dan benar. Jika suatu standar operasional prosedur bertentangan dengan yang lainnya, maka artinya terdapat tujuan yang perlu diubah. Rincikan kembali dan perhatikan langkah apa saja yang bertentangan. Setelah itu, susun kembali standar operasional prosedur tersebut. 6. Tulis SOP di Papan Pengumuman Adapun cara membuat standar operasional prosedur yang berikutnya yakni menyampaikannya. Cara menyampaikannya wajib diketahui semua orang sehingga semua orang memahaminya. Berdasarkan hal tersebut, tulis standar operasional prosedur dan tempelkan dalam papan pengumuman. Tulisan standar operasional prosedur tersebut mencakup judul prosedur, tanggal pemmembuatan, nama jabatan, organisasi, divisi, tanda tangan, penanggung jawab, dan lain sebagainya. 7. Evaluasi secara Berkala Setelah selesai dibuat, standar operasional prosedur perlu dievaluasi secara. Hal ini perlu dilakukan secara berkala untuk mendapatkan standar operasional prosedur yang ideal. standar operasional prosedur yang baru pasti memiliki beberapa kesalahan dan perlu penyesuaian. Oleh sebab itu, bahas standar operasional prosedur secara berkala dengan berbagai pihak dalam sebuah divisi dan pastikan apakah SOP tersebut efektif dan efisien atau tidak. Contoh Standar Operasional Prosedur Pengajuan Cuti Karyawan Cara membuat standar operasional prosedur Pexels Setelah mengetahui cara membuat standar operasional prosedur, setiap orang wajib pula memahami contohnya. Berikut ini contoh standar operasional prosedur dalam proses pengajuan cuti karyawan Pihak yang Terlibat HRD, Karyawan Karyawan mengajukan cuti kepada HRD dengan surat. HRD memproses surat pengajuan tersebut. Jika HRD menerima, maka karyawan mengisi form pengajuan cuti secara resmi melalui situs online perusahaan. Setelah form pengajuan cuti di-submit, HRD akan melakukan konfirmasi. Karyawan diperbolehkan melaksanakan cuti. Jika HRD tidak menerima, maka karyawan dilarang mengambil cuti. Itulah penjelasan mengenai cara membuat standar operasional prosedur beserta contohnya. Contoh di atas dapat dimembuat dalam bentuk mind map agar lebih mudah dipahami. Ilustrasi Foto Bekerja di Kantor iStockphoto Jakarta SOP adalah sebuah standar yang biasa diterapkan dalam pemerintahan maupun umum. SOP adalah langkah menjadikan sebuah prosedur lebih konsisten. Prosedur yang konsisten meningkatkan peluang melakukan pekerjaan berkualitas tinggi. SOP adalah dokumen yang biasanya memberi petunjuk langkah tentang melakukan suatu pekerjaan. Isi dari SOP adalah tujuan, ruang lingkup, persyaratan, tanggung jawab, dan langkah atau prosedur yang harus dilakukan. Jenis Teks Prosedur, Ciri-ciri, dan Strukturnya dalam Bahasa Indonesia Ketahui Kepanjangan SOP dan Simak Manfaat, Fungsi Serta Tujuannya 9 Tujuan SOP, Prinsip, dan Manfaat Utamanya SOP adalah pedoman yang dimiliki hampir di tiap institusi atau kelompok formal seperti pemerintahan, perusahaan swasta, atau bahkan organisasi tertentu. SOP adalah instrumen yang juga memiliki jenis dan formatnya sendiri. SOP adalah standar yang bahkan diatur dalam peraturan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Berikut pengertian SOP, prinsip, jenis, dan formatnya, dirangkum dari Peraturan Menteri PAN RB PER/21/ Senin 11/10/2021.Apa itu SOP?Ilustrasi Kerja Foto DarkWorkX/PixabaySOP adalah sinkatan dari standard operating procedure yang berarti prosedur operasi standar. SOP adalah sebuah alur atau cara kerja yang sudah terstandarisasi. Ini mencakup penerapan operasional mulai dari teknis hingga administrasi. SOP adalah prosedur khusus untuk menjelaskan aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan peraturan. Menurut Peraturan Menteri PAN RB PER/21/ SOP adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan. Prinsip-prinsip penyusunan SOPIlustrasi Dokumen Credit Peraturan Menteri PAN RB PER/21/ penyusunan SOP harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut Kemudahan dan kejelasan Kemudahan dan kejelasan dalam SOP adalah salah satu prinsip penting. Prosedur-prosedur yang distandarkan harus dapat dengan mudah dimengerti dan diterapkan oleh semua pegawai bahkan seseorang sama sekali baru dalam tugas pelaksanaan tugasnya. Efisiensi dan efektivitas Prosedur-prosedur yang distandarkan harus merupakan prosedur yang paling efisien dan efektif dalam proses pelaksanaan tugas. Keselarasan Prosedur-prosedur yang distandarkan harus selaras dengan prosedur-prosedur standar lain yang terkait. Keterukuran Output dari prosedur-prosedur yang distandarkan mengandung standar kualitas mutu tertentu yang dapat diukur pencapaian keberhasilannya. Dinamis Prosedur-prosedur yang distandarkan harus dengan cepat dapat disesuaikan dengan kebutuhan peningkatan kualitas pelayanan yang berkembang dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan. Berorientasi pada pengguna Prosedur-prosedur yang distandarkan harus mempertimbangkan kebutuhan pengguna customer's needs sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pengguna. Kepatuhan hukum. Kepatuhan hukum Prosedur-prosedur yang distandarkan harus memenuhi ketentuan dan peraturan-peraturan pemerintah yang berlaku. Kepastian hukum Prosedur-prosedur yang distandarkan harus ditetapkan oleh pimpinan sebagai sebuah produk hukum yang ditaati, dilaksanakan dan menjadi instrumen untuk melindungi pegawai dari kemungkinan tuntutan pelaksanaan SOPIlustrasi dokumen. PiacquadioPrinsip-prinsip pelaksanaan SOP adalah Konsisten SOP harus dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu, oleh siapapun, dan dalam kondisi apapun oleh seluruh jajaran organisasi pemerintahan. Komitmen SOP harus dilaksanakan dengan komitmen penuh dari seluruh jajaran organisasi, dari level yang paling rendah dan tertinggi. Perbaikan berkelanjutan Pelaksanaan SOP harus terbuka terhadap penyempurnaan-penyempurnaan untuk memperoleh prosedur yang benarbenar efisien dan efektif. Mengikat SOP harus mengikat pelaksana dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur standar yang telah ditetapkan. Seluruh unsur memiliki peran penting Seluruh pegawai peran-peran tertentu dalam setiap prosedur yang distandarkan. Jika pegawai tertentu tidak melaksanakan perannya dengan baik, maka akan mengganggu keseluruhan proses, yang akhirnya juga berdampak pada proses penyelenggaraan pemerintahan. Terdokumentasl dengan baik Seluruh prosedur yang telah distandarkanharus didokumentasikan dengan baik, sehingga dapat selalu dijadikan referensi bagi setiap mereka yang Rapat di Kantor Credit dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu SOP Teknis SOP teknis adalah standar prosedur yang sangat rinci dan bersifat prosedur diuraikan dengan sangat teliti sehingga tidak ada kemungkinan-kemungkinan variasi lain. SOP teknis banyak digunakan pada bidang-bidang antara lain teknik, seperti perakitan kendaraan bermotor, pemeliharaan kendaraan, pengoperasian alatalat, dan lainnya; kesehatan, pengoperasian alat-alat medis, penanganan pasien pada unit gawat darurat, medical check up, dan lain-lain. Dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan, SOP teknis dapat diterapkan pada bidang-bidang antara lain pemeliharaan sarana dan prasarana, pemeriksaan keuangan auditing, kearsipan, korespondensi, dokumentasi, pelayanan-pelayanan kepada masyarakat, kepegawaian dan lainnya. SOP Administratif Secara administratif, SOP adalah standar prosedur yang diperuntukkan bagi jenis-jenis pekerjaan yang bersifat administratif. Dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan lingkup makro, SOP administratif dapat digunakan untuk proses-proses perencanaan, pengganggaran, dan lainnya, atau secara garis besar proses-proses dalam siklus penyelenggaraan administrasi pemerintahan. Dalam lingkup mikro, SOP administratif disusun untuk proses-proses administratif dalam operasional seluruh instansi pemerintah, dari mulai level unit organisasi yang paling kecil sampai pada level organisasi secara utuh, dalam menjalankan tugas pokok dan SOPLangkah sederhana Langkah sederhana atau simple step dalam SOP adalah format yang dapat digunakan jika prosedur yang akan disusun hanya memuat sedikit kegiatan dan memerlukan sedikit keputusan. Format SOP ini dapat digunakan dalam situasi dimana hanya ada beberapa orang yang akan melaksanakan prosedur yang telah disusun. Dan biasanya merupakan prosedur rutin. Dalam simple steps ini kegiatan yang akan dilaksanakan cenderung sederhana dengan proses yang pendek. Tahapan berurutan Format tahapan berurutan dalam SOP adalah pengembangan dari simple steps. Digunakan jika prosedur yang disusun panjang, lebih dari 10 langkah dan membutuhkan informasi lebih detail, akan tetapi hanya memerlukan sedikit pengambilan keputusan. Dalam hierarchical langkah-langkah yang telah diidentifikasi dijabarkan kedalam sub-sub langkah secara terperinci. Grafik Jika prosedur yang disusun menghendaki kegiatan yang panjang dan spesifik, maka format ini dapat dipakai. Dalam format ini proses yang panjang tersebut dijabarkan ke dalam sub-subproses yang lebih pendek yang hanya berisi beberapa langkah. Hal ini memudahkan bagi pegawai dalam melaksanakan prosedur. Format ini juga bisa digunakan jika dalam menggambarkan prosedur diperlukan adanya suatu foto atau diagram. Diagram Alir Diagram Alir atau flowchart dalam SOP adalah format yang biasa digunakan jika dalam SOP tersebut diperlukan pengambilan keputusan yang banyak kompleks dan membutuhkan jawaban "ya" atau "tidak" yang akan mempengaruhi sub langkah berikutnya. Format ini juga menyediakan mekanisme yang mudah untuk diikuti dan dilaksanakan oleh para pegawai melalui serangkaian langkah-langkah sebagai hasil dari keputusan yang telah diambil.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

standar operasional prosedur bekerja di ketinggian